Chanel Youtube


PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI DASAR MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI BERAGAMA DI SEKOLAH DASAR

 

Gambar by canva

Pendidikan agama berperan  sangat  penting  dalam membentuk sikap toleransi beragama di sekolah dasar.  Dengan mengajarkan siswa untuk menghargai dan menghormati   perbedaan  melalui penanaman nilai - nilai kasih sayang dan keadilan, sehingga terjalin kerukunan sosial. Sekolah dasar sebagai institusi Pendidikan fundamental tidak hanya mengajarkan ritual ibadah saja  tetpi lebih pada pembentukan karakter dan moral.

Pembentukan karakter  beragama  sangatlah penting karena dapat memberikan dasar moral, etika dan spiritual yang kuat, yang mengarah kepada individu yang bertanggung jawab , disiplin dan memiliki ketahanan mental.

 Nilai-nilai agama  yang sudah dipelajari dan diterapkan di sekolahan  akan membentuk kepribadian siswa yang dapat meningkatkan rasa toleransi dan membantu mengurangi perilaku negative , serta memberikan identitas yang kuat bagi siswa  sehingga mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat.

            Disinilah peran guru itu tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi juga sebagai teladan dan fasilitator yang membimbing  siswa untuk menghormati dan berinteraksi positif dengan teman dari agama dan budaya lain sehingga diharapkan dapat membentuk generasi yang harmonis, berfikir terbuka dan berkarakter.

 

Peran  Pendidikan Agama dalam Membentuk Sikap  Toleransi  diantaranya:

A. Sebagai Pondasi  Moral dan Etika

 Agama mengajarkan nilai nilai luhur seperti  kejujuran ,keadilan dan empati yang menjadi panduan hidup bagi individu dalam bertindak dan membuat keputusan. Selain itu pendidikan agama tidak hanya menstrasfer pengetauhan, tetapi juga membentuk karakter, nilai moral,etika, dan spiritual yang kuat pada siswa yang menjadi dasar untuk bersikap toleran.

 

B. Mengajarkan Pengertian  dan Penghargaan Terhadap Keberagaman

Melalui pendidikan agama  siswa diajarkan  untuk menghargai setiap perbedaan, baik  agama maupun budaya , serta bangga akan keunikan yang ada di Indonesia. Sehingga tercipta masyarakat yang selalu menjunjung tinggi perbedaan tanpa mengesampingkan keberagaman yang ada.


C. Mencegah Eksklusivisme dan Radikalisme

Dengan menekankan prinsip moderasi beragama, pendidikan  agama bertujuan  untuk mencegah pandangan sempit atau ekstrem, serta memperkuat rasa kebersamaan antarindividu dari latar belakang agama yang berbeda.


D. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif

Pendidikan  agama yang inklusif  bertujuan untuk menerima  dan menghargai semua peserta didik, terlepas dari latar belakang agama, keyakinan,atau kemampuan sebagai sarana untuk mengelola perbedaan  secara positif dan damai.


E. Mendorong Interaksi sosial

Sekolah dapat menyelenggarakan  dialog antar agama dan proyek kelompok yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang untuk meningkatkan pemahaman, komunikasi dan kolaborasi antarindividu terhadap  perbedaan antar agama.

Dari penjelasan penulis di atas tentang peran  pendidikan agama dalam pembentukan sikap toleransi beragama tidak lepas dari peran seorang pendidik. Yang pertama  guru sebagai teladan  yaitu guru pendidikan agama sebagai model sikap toleransi dan penerimaan dalam lingkungan belajar yang inklusif. Yang kedua guru sebagai pembimbing dan penasihat yaitu guru memberikan bimbingan dan nasihat kepada siswa untuk saling menghargai , menghormati  dan menjaga kerukunan baik di dalam maupun diluar kelas.

Dengan demikian secara keseluruhan,pendidikan agama yang efektif tidak hanya berfokus pada doktrin saja, tetapi juga pada pembentukan nilai  karakter dan social siswa agar mereka menjadi individu yang lebih terbuka dengan keberagaman yang ada disekitarnya  dan mampu  hidup berdampingan  secara damai  serta dapat mengurangi konflik  dan membangun masyarakat yang harmonis.


Oleh : Lilik Widjiati, S.Ag (Guru PAI SDN Purwodadi 1)

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url