PENDIDIKAN AGAMA SEBAGAI DASAR MEMBENTUK SIKAP TOLERANSI BERAGAMA DI SEKOLAH DASAR
![]() |
Gambar by canva |
Pendidikan agama berperan
sangat penting dalam membentuk sikap toleransi beragama di sekolah
dasar. Dengan mengajarkan siswa untuk
menghargai dan menghormati
perbedaan melalui penanaman nilai
- nilai kasih sayang dan keadilan, sehingga terjalin kerukunan sosial. Sekolah
dasar sebagai institusi Pendidikan fundamental tidak hanya mengajarkan ritual ibadah
saja tetpi lebih pada pembentukan
karakter dan moral.
Pembentukan
karakter beragama sangatlah penting karena dapat memberikan
dasar moral, etika dan spiritual yang kuat, yang mengarah kepada individu yang
bertanggung jawab , disiplin dan memiliki ketahanan mental.
Nilai-nilai agama yang sudah dipelajari dan diterapkan di sekolahan
akan membentuk kepribadian siswa yang
dapat meningkatkan rasa toleransi dan membantu mengurangi perilaku negative , serta
memberikan identitas yang kuat bagi siswa
sehingga mereka dapat tumbuh menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
berkontribusi positif bagi masyarakat.
Disinilah
peran guru itu tidak hanya sebagai pengajar saja tetapi juga sebagai teladan
dan fasilitator yang membimbing siswa
untuk menghormati dan berinteraksi positif dengan teman dari agama dan budaya
lain sehingga diharapkan dapat membentuk generasi yang harmonis, berfikir
terbuka dan berkarakter.
Peran Pendidikan Agama dalam Membentuk Sikap Toleransi diantaranya:
A. Sebagai Pondasi Moral dan Etika
Agama mengajarkan nilai nilai luhur
seperti kejujuran ,keadilan dan empati
yang menjadi panduan hidup bagi individu dalam bertindak dan membuat keputusan.
Selain itu pendidikan agama tidak hanya menstrasfer pengetauhan, tetapi juga
membentuk karakter, nilai moral,etika, dan spiritual yang kuat pada siswa yang
menjadi dasar untuk bersikap toleran.
B. Mengajarkan Pengertian dan Penghargaan Terhadap Keberagaman
Melalui
pendidikan agama siswa diajarkan untuk menghargai setiap perbedaan, baik agama maupun budaya , serta bangga akan
keunikan yang ada di Indonesia. Sehingga tercipta masyarakat yang selalu
menjunjung tinggi perbedaan tanpa mengesampingkan keberagaman yang ada.
C. Mencegah Eksklusivisme dan
Radikalisme
Dengan
menekankan prinsip moderasi beragama, pendidikan agama bertujuan untuk mencegah pandangan sempit atau ekstrem,
serta memperkuat rasa kebersamaan antarindividu dari latar belakang agama yang
berbeda.
D. Menciptakan Lingkungan
Belajar yang Inklusif
Pendidikan
agama yang inklusif bertujuan untuk menerima dan menghargai semua peserta didik, terlepas
dari latar belakang agama, keyakinan,atau kemampuan sebagai sarana untuk
mengelola perbedaan secara positif dan
damai.
E. Mendorong Interaksi sosial
Sekolah
dapat menyelenggarakan dialog antar agama
dan proyek kelompok yang melibatkan siswa dari berbagai latar belakang untuk
meningkatkan pemahaman, komunikasi dan kolaborasi antarindividu terhadap perbedaan antar agama.
Dari penjelasan penulis di atas tentang peran pendidikan agama dalam pembentukan sikap toleransi beragama tidak lepas dari peran seorang pendidik. Yang pertama guru sebagai teladan yaitu guru pendidikan agama sebagai model sikap toleransi dan penerimaan dalam lingkungan belajar yang inklusif. Yang kedua guru sebagai pembimbing dan penasihat yaitu guru memberikan bimbingan dan nasihat kepada siswa untuk saling menghargai , menghormati dan menjaga kerukunan baik di dalam maupun diluar kelas.
Dengan demikian secara keseluruhan,pendidikan agama yang efektif tidak hanya berfokus pada doktrin saja, tetapi juga pada pembentukan nilai karakter dan social siswa agar mereka menjadi individu yang lebih terbuka dengan keberagaman yang ada disekitarnya dan mampu hidup berdampingan secara damai serta dapat mengurangi konflik dan membangun masyarakat yang harmonis.
Oleh : Lilik Widjiati, S.Ag (Guru PAI SDN Purwodadi 1)