Chanel Youtube


Nuzulul Qur’an: Peristiwa Pengingat untuk Lebih Dekat dengan Al-Qur’an


 

Nuzulul Qur’an merupakan salah satu peristiwa terpenting dalam sejarah Islam. Malam diturunkannya Al-Qur’an menjadi momen sakral yang selalu diperingati setiap bulan Ramadhan. Peristiwa ini bukan sekadar peringatan sejarah, tetapi juga menjadi pengingat bagi umat Islam untuk lebih mendekatkan diri kepada Al-Qur’an, memahami maknanya, serta mengamalkan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT telah memilih bulan Ramadhan sebagai waktu turunnya Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ

"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, dan sebagai penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil)." (QS. Al-Baqarah: 185)

Peringatan Nuzulul Qur’an bukan hanya sekadar mengenang turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah saw, tetapi juga sebagai momen refleksi untuk meningkatkan kecintaan kita terhadap Al-Qur’an.

 

Kisah Peristiwa Nuzulul Qur’an

Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad saw pada tanggal 17 Ramadhan di Gua Hira melalui perantara Malaikat Jibril.

Ketika itu, Rasulullah saw sedang menyendiri di Gua Hira untuk bertafakur. Tiba-tiba, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama, yaitu:

اِقۡرَاۡ بِاسۡمِ رَبِّكَ الَّذِىۡ خَلَقَ (1) خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُ (3) الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-‘Alaq: 1-5)

Ketika wahyu ini turun, Rasulullah saw dalam keadaan sangat terkejut dan ketakutan. Beliau segera pulang menemui istrinya, Khadijah binti Khuwailid, dan meminta untuk diselimuti. Khadijah lalu menenangkan beliau dan membawanya ke Waraqah bin Naufal, seorang pendeta Nasrani yang memahami kitab-kitab terdahulu.

Waraqah menjelaskan bahwa apa yang dialami Rasulullah saw adalah tanda kerasulan, sebagaimana wahyu yang pernah diterima oleh para nabi sebelumnya. Inilah awal dari tugas besar Nabi Muhammad saw dalam menyampaikan risalah Islam kepada umat manusia.

 

Hikmah dari Peristiwa Nuzulul Qur’an

Peristiwa Nuzulul Qur’an bukan sekadar kisah sejarah, tetapi juga memiliki hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Berikut beberapa pelajaran yang bisa kita ambil:

1.       Al-Qur’an sebagai Pedoman Hidup

Al-Qur’an adalah kitab suci yang berisi petunjuk dan pedoman bagi manusia dalam menjalani kehidupan. Oleh karena itu, kita harus menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber hukum, moral, dan inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

اِنَّ هٰذَا الْقُرْاٰنَ يَهْدِيْ لِلَّتِيْ هِيَ اَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِيْنَ الَّذِيْنَ يَعْمَلُوْنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمْ اَجْرًا كَبِيْرًاۙ 

"Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar." (QS. Al-Isra’: 9)

2.       Kewajiban Membaca, Memahami, dan Mengamalkan Al-Qur’an

Turunnya wahyu pertama dengan kata "Iqra" (Bacalah) menunjukkan pentingnya membaca dan mencari ilmu. Namun, membaca saja tidak cukup. Kita juga perlu memahami makna Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Rasulullah saw bersabda:


خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وعَلَّمَهُ

"Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya." (HR. Bukhari)

3.       Menghidupkan Al-Qur’an di Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan disebut sebagai bulan diturunkannya Al-Qur’an. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca, menghafal, dan memahami Al-Qur’an di bulan suci ini.

Diriwayatkan bahwa di setiap bulan Ramadhan, Rasulullah saw selalu berinteraksi lebih dekat dengan Al-Qur’an dan memperbanyak membacanya bersama Malaikat Jibril.

وَكَانَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام يَلْقَاهُ كُلَّ لَيْلَةٍ فِي رَمَضَانَ حَتَّى يَنْسَلِخَ يَعْرِضُ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْقُرْآنَ

"(Malaikat) Jibril Alaihissalam datang menemui beliau pada setiap malam di bulan Ramadhan (untuk membacakan Alquran) hingga Alquran selesai dibacakan untuk Nabi shallallahu 'alaihi wasallam." (HR Bukhari)

 

Bagaimana Cara Mendekatkan Diri dengan Al-Qur’an?

Agar peringatan Nuzulul Qur’an menjadi lebih bermakna, kita bisa meningkatkan interaksi kita dengan Al-Qur’an melalui beberapa langkah berikut:

1.       Rutin Membaca dan Menghafal Al-Qur’an

Setiap Muslim dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an setiap hari, meskipun hanya beberapa ayat. Lebih baik lagi jika kita bisa menghafalkan ayat-ayatnya sedikit demi sedikit.

2.       Mempelajari Tafsir dan Maknanya

Selain membaca, kita juga perlu memahami tafsirnya agar dapat mengamalkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan kita.

3.       Mengamalkan Ajaran Al-Qur’an

Tujuan utama dari diturunkannya Al-Qur’an adalah agar manusia mengamalkannya. Rasulullah saw adalah contoh terbaik dalam menerapkan ajaran Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

فَقُلتُ : يَا أُمَّ المُؤمِنِينَ ! أَنبئِينِي عَن خُلُقِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ ؟ قَالَت : أَلَستَ تَقرَأُ القُرآنَ ؟ قُلتُ : بَلَى .قَالَت : فَإِنَّ خُلُقَ نَبِيِّ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ كَانَ القُرآنَ .قَالَ : فَهَمَمْتُ أَن أَقُومَ وَلَا أَسأَلَ أَحَدًا عَن شَيْءٍ حَتَّى أَمُوتَ

“Aku berkata, ‘Wahai Ummul Mukminin, beritahulah aku tentang akhlak Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam!” Aisyah bertanya, ‘Bukankah engkau membaca Al-Qur’an?” Aku menjawab, “Ya.” Ia berkata, “Sesungguhnya akhlak Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah Al-Qur’an.” Kemudian aku hendak berdiri dan tidak bertanya kepada siapapun tentang apapun hingga aku mati...” (HR. Muslim, no. 746)

4.       Mengajarkan Al-Qur’an kepada Keluarga dan Masyarakat

Sebagai umat Islam, kita juga memiliki kewajiban untuk menyebarkan kebaikan Al-Qur’an kepada orang lain. Bisa dimulai dari keluarga, anak-anak, atau melalui majelis ilmu.

 

Nuzulul Qur’an bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga pengingat bagi kita semua untuk lebih dekat dengan Al-Qur’an. Sebagai umat Islam, kita harus menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dengan cara membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Allah SWT berfirman:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

"Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al-Qamar: 17)

Semoga peringatan Nuzulul Qur’an tahun ini menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih mencintai dan mengamalkan Al-Qur’an dalam kehidupan. Mari jadikan Al-Qur’an sebagai cahaya dalam setiap langkah kita!


Oleh : Ahmad Afwan Yazid, M.Pd

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url