Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam Membentuk Peserta Didik
Perkembangan abad -21 saat ini yang
ditandai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
serta masuknya
budaya-budaya asing telah mempengaruhi bangunan
dan kebudayaan serta gaya
hidup manusia. Akibatnya hal itu, banyak mempengaruhi nilai, moral,
sikap, atau tingkah
laku kehidupan individu
dan masyarakatnya terutama kaum remaja. Karena itu pendidikan semakin dibutuhkan oleh masyarakat, sebab pendidikan dipandang
sebagai salah satu aspek yang memiliki
peranan penting dalam membentuk generasi
muda agar memiliki kepribadian yang baik yaitu kepribadian yang memiliki sopan
santun, perilaku atau akhlak dan moral
yang baik. Pendidikan merupakan salah satu sarana
untuk mengoptimalkan perkembangan peserta didik yang belum dewasa,
pendidikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang dalam mengajarkan dan menuntun peserta
didik untuk mempelajari suatu bidang ilmu pengetahuan yang baru,
yang bertujuan untuk membimbing peserta didik menuju kedewasaannya baik dari segi jasmani maupun rohani.
Pendidikan dari sudut pandang Islam tidak
hanya bertujuan untuk memberikan pengetahuan,
tetapi juga menekankan aspek kesadaran dan pengembangan kepribadian serta mengubah perilaku sesuai dengan nilai-nilai Islam, disini guru berperan
penting dalam mengembangkan kepribadian peserta didik sehingga guru diharuskan untuk menjadi
pembimbing, suri tauladan yang baik dalam
membentuk kepribadian muslim pada peserta didik untuk membentuk manusia yang
mengabdi kepada Allah, cerdas,
terampil, berbudi pekerti
yang luhur, bertanggung jawab terhadap dirinya
dan masyarakat guna tercapainya kebahagiaan dunia
dan akhirat sesuai dengan ajaran agama
Islam.
Untuk itu sebagai sebagai seorang pendidik
guru Pendidikkan Agama Islam (PAI) harus mampu memerankan dirinya sebagai
pembentuk karakter dan kepribadian peserta didiknya disekolah dimana pribadi
atau kepribadian adalah sifat ataupun perilaku yang dimiliki seseorang
sehingga dapat menjadi bawaan sejak lahir dan sampai batas tertentu
karena pengaruh lingkungan. Kepribadian biasa disebut dengan
karakter, merupakan suatu sifat, gaya atau ciri
khas dari seseorang yang membedakannya dengan orang lain, sedangkan kepribadian
muslim adalah kepribadian yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih, memutuskan dan berbuat berdasarkan
nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai
Islam, jadi secara sederhana kepribadian muslim itu merupakan kepribadian yang
pandangan, pilihan, sikap, keputusan, dan perbuatannya
sesuai dengan norma-norma dan nilai-nilai Islam.
Peran Guru Dalam Membentuk Kepribadian Peserta Didik
Peran guru Pendidikan Agama
Islam (PAI) dalam membentuk
kepribadian/ karakter peserta didik di
sekolah sangatlah
penting. Guru PAI memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan karakter peserta
didik melalui pengajaran nilai-nilai agama, bimbingan
moral, dan contoh
teladan yang baik.
1.
Pengajaran nilai-nilai agama: Guru PAI memiliki
peran sentral dalam mengajarkan nilai- nilai agama kepada peserta didik.
Melalui pengajaran Al-Qur'an, hadis, dan ajaran Islam lainnya, guru PAI
membantu peserta didik memahami nilai-nilai moral dan etika yang diajarkan
dalam agama Islam. Mereka membantu peserta didik memahami konsep seperti
kejujuran, tolong-menolong, kesabaran, dan kasih sayang, serta menerapkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Bimbingan moral: Guru PAI juga memberikan bimbingan
moral kepada peserta didik. Mereka membantu peserta didik memahami konsekuensi
dari tindakan-tindakan mereka, mengembangkan sikap bertanggung jawab, dan
membuat keputusan yang tepat. Guru PAI juga membantu peserta didik mengenali perbedaan
antara tindakan yang baik dan buruk, serta memberikan arahan untuk mengatasi
dilema moral.
3.
Contoh teladan yang baik: Sebagai figur
otoritas dalam lingkungan sekolah, guru PAI memiliki peran penting sebagai
contoh teladan yang baik bagi peserta didik. Melalui perilaku dan sikap mereka
sehari-hari, guru PAI membentuk karakter peserta didik. Mereka mempraktikkan
nilai-nilai agama dalam kehidupan mereka sendiri, seperti integritas,
kejujuran, dan kerja keras. Dengan menjadi contoh yang baik, guru PAI
menginspirasi peserta didik untuk mengikuti jejak mereka dalam mengembangkan
karakter yang baik.
4.
Pendidikan nilai-nilai sosial dan kepemimpinan:
Guru PAI juga berperan dalam membentuk karakter peserta didik melalui
pengajaran nilai-nilai sosial dan kepemimpinan. Mereka mengajarkan peserta
didik untuk menghormati keberagaman, bekerja sama dalam tim, memahami dan
menghargai perbedaan budaya, serta mengembangkan keterampilan kepemimpinan yang
positif. Guru PAI juga dapat melibatkan peserta didik dalam kegiatan sosial dan
kemanusiaan yang membantu mereka memahami pentingnya membantu sesama dan
berkontribusi pada masyarakat.
Strategi Guru Dalam
Membentuk Kepribadian Peserta Didik
Dibutuhkan
strategi yang tepat bagi seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam membentuk kepribadian peserta didik di sekolah
dengan melibatkan pendekatan yang holistik dan beragam.
1.
Pengajaran Aktif dan Berbasis Nilai: Guru PAI
dapat menggunakan metode pengajaran yang aktif dan berbasis nilai untuk
membantu peserta didik memahami dan menerapkan nilai-nilai agama dalam
kehidupan sehari-hari. Strategi ini melibatkan kegiatan diskusi kelompok,
simulasi, studi kasus, dan permainan peran yang memungkinkan peserta didik
untuk berinteraksi langsung dengan nilai-nilai agama yang diajarkan.
2.
Pembelajaran Berbasis Pengalaman: Guru PAI dapat
mengintegrasikan pengalaman nyata dan kontekstual dalam pembelajaran karakter. Melalui
kunjungan ke tempat ibadah, kegiatan sosial, atau kegiatan pelayanan
masyarakat, peserta didik dapat mengalami dan mempraktikkan nilai-nilai agama
secara langsung.
3.
Teladan dan Bimbingan: Guru PAI memiliki peran
penting sebagai teladan yang baik bagi peserta didik. Dalam kehidupan
sehari-hari di sekolah, guru PAI dapat menunjukkan perilaku yang baik, etika
yang benar, dan sikap yang positif yang sesuai dengan nilai-nilai agama yang
diajarkan. Selain itu, guru PAI juga dapat memberikan bimbingan moral kepada
peserta didik untuk membantu mereka mengatasi dilema moral dan membuat
keputusan yang tepat.
4.
Kegiatan Refleksi dan Evaluasi Diri: Guru PAI
dapat melibatkan peserta didik dalam kegiatan refleksi dan evaluasi diri
terkait dengan pembentukan karakter. Melalui diskusi, jurnal refleksi, atau
kegiatan evaluasi diri lainnya, peserta didik dapat mempertimbangkan perilaku
mereka, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merencanakan tindakan
perbaikan.
Kolaborasi dengan Orang Tua dan Staf Sekolah: Guru PAI dapat menjalin kerjasama dengan orang tua dan staf sekolah dalam upaya membentuk kepribadian/karakter peserta didik. Dengan melibatkan orang tua dalam kegiatan pendidikan karakter, guru PAI dapat menciptakan konsistensi dan dukungan yang kuat antara lingkungan sekolah dan rumah. Kolaborasi dengan staf sekolah juga memudahkan guru PAI untuk mengintegrasikan pembentukan karakter dalam kegiatan sekolah secara menyeluruh.